Monday, January 31, 2011

Puisi TENTANG KOPI

  •  Wendoko
TENTANG KOPI 

600-an 
Suku Kaffa di Ethiopia menggigil 
--menggelinjang, setelah melalap sejenis berri
             yang disebut kopi. 

Sebelum 1000 
Pengelana-pengelana Arab pulang membawa biji kopi.
Lalu ditanam, untuk pertama kali.
Mereka merebus buah berikut biji,
            dan menyebutnya anggur yang wangi.

1453
Di Turki istri boleh menceraikan suami--
jika tak mampu mencukupi kebutuhan kopi.

1511
Gubernur Mekkah, Khait Beg yang nyinyir
            melarang peredaran kopi. 
Sampai Sultan berfatwa: kopi minuman yang suci. 

Sebelum 1600
Paus Clement VIII digosok-gosok, bahwa kopi
            adalah minuman kaum kafir.
Setelah mencicipi, ia berkata: Tuhan memberkati kopi. 

1600-an
Babu Budan, orang Hindi, menyelipkan biji kopi
            di lipatan baju dekat perutnya yang buncit. 
Ia kabur ke Chickmagalgur, dan di hutan sekitar bukit
ia menanam kopi--yang lalu disebut Old Chick.

1696
Di Batavia, sebelah timur Jatinegara, ada kebun kopi.
Kawasan itu sekarang dinamakan Pondok Kopi. 

1723
De Clieu berlayar ke Martinique, dari Paris.
Ia mesti membagi persediaan  air--
setengah untuk awak kapal, setengah untuk tanaman kopi. 

1727
De Melo Palheta berlabuh di Guiana, koloni Prancis.
Ia menyelingkuhi istri gubernur, juga gadis-gadis--
            lalu pulang dengan biji kopi dalam pot bunga lili.

1732
"Alangkah nikmatnya kopi.
Lebih nikmat dari ciuman yang manis."
                                         Kaffee Kantate, J.S. Bach

1775
Frederick Agung di Prusia melarang penyebaran kopi.
Alasannya: Negara tengah dilanda krisis ekonomi.
Tetapi rakyat mencibir--karena kopi
            tetap dikonsumsi para petinggi.

1820
Runge menemukan Alkaloid xantina, zat psikoaktif
pada tanaman kopi--yang lalu disebut koffein.

1859
Michael Thonet mendesain The 14th Vienna Chair
--kursi paling ideal untuk menyeruput kopi. 

1903
Dengan Benzol dan Halit,
Ludwig Roselius memisahkan kafein dari kopi.
Hasilnya, kopi dengan sedikit kafein
--yang lalu disebut sanka, sans cafeine. 

1938
Cremonesi mendesain pompa piston, untuk menyembur air
pada tekanan tinggi--sewaktu menyeduh kopi.

1945
Setelah Perang Dunia II, tidak ada yang mengurus kopi.
Selama satu dekade, banyak negara tak punya kopi.


1950-an
Di Eropa, gin dan wiski mulai dicampur ke dalam kopi.
Tetapi untuk mencicipi, kau harus berumur 18 lebih.


1979
Cappuccino, minuman kopi favorit
digadang-gadang berasal dari akar kata capuchin
            --sejenis monyet, atau ordo Agama Katolik.


1995
Lebih dari satu milyar cangkir kopi
            diteguk orang setiap hari.


2010
Hari ini,
aku menulis puisi tentang kopi....


Wendoko, lulusan Teknik Arsitektur, Universitas Atmajaya
Yogyakarta. Buku puisinya antara lain, Sajak-sajak Mejelang
Tidur(2008) dan Partitur, Sketsa, Potret dan Prosa(2009)

(Sumber : Koran Tempo, 19 Desember 2010)

Friday, January 21, 2011

Kopi Hindarkan Kanker Prostat

Kabar baik pagi pria pecinta kopi. Kajian dari penelitian terbaru menemukan bahwa kopi bukanlah pemicu risiko kanker prostat. Bahkan dalam penelitian ini diketemukan bahwa kuduanya tidak berhubungan.

Temuan yang dipublikasikan pada the medical journal BJU International, menambahkan bahwa tidak ada kaitan antara kopi dengan resiko kanker. Jurnal tersebut melaporkan bahwa   mengkonsumsi kopi memiliki risiko yang lebih rendah terhadap serangan kanker dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi.

Studi terhadap kanker prostat ini telah banyak menimbulkan kesimpulan yang bertentangan. Dengan beberapa penelitian yang menghubungkan dengan konsumsi kopi akan menimbulkan resiko kanker yang lebih tinggi dan penelitian lain menunjukkan tidak adanya hubungan antara keduanya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, penelitian yang dipimpin oleh Dr Chang-Hae Park dari National Cancer Center di Goyang, Korea Selatan telah mengumpulkan 12 hasil studi mengenai asupan kopi terhadap risiko kanker prostat.

Kopi justru mengandung lebih dari seribu bahan kimia, yang memiliki efek antioksidan sehingga dapat membantu melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker.



(Sumber  : www.semendo.com)

Wednesday, January 19, 2011

Cerita Klasik Tentang Kopi

Ada cerita menarik berkaitan dengan sejarah kopi. Konon, Raja Gustaff II (1594-1632) dari Swedia pernah menjatuhkan hukuman kepada dua orang bersaudara kembar. Mereka dianggap bersalah dalam suatu tindak pidana yang dituduhkan kepada mereka. Untuk menentukan siapa yang bersalah, sang raja membuat aturan unik dan tak lazim.

Salah seorang hanya diizinkan minum kopi selama hidupnya, sedangkan seorang lagi hanya boleh minum teh. Nah, siapa yang lebih dulu meninggal, dialah yang dianggap bersalah. Ternyata, yang meninggal duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun, meski sudah terlambat, dia ditetapkan sebagai yang bersalah. Sejak saat itulah, orang Swedia dan negara-negara di kawasan Skandinavia menjadi begitu maniak dan fanatik terhadap kopi. Mungkin mereka percaya dengan minum kopi, umur mereka bisa lebih panjang.


Mitos, Sejarah dan Legenda Kopi

Kisah Raja Gustaff II dan aturan minum kopinya hanyalah salah satu kisah unik yang mewarnai perjalanan kopi. Di sejumlah tempat dan negara ada banyak legenda dan kisah mengenai kopi, meski kisah-kisah tersebut bercampur aduk antara mitos dan sejarah. Legenda paling masyhur dalam perjalanan kopi adalah kisah Kaldi dan temuan "biji merah ajaibnya".

Dalam satu kisah disebutkan, sekitar abad ke-3, hiduplah seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi. Kaldi dikenal sebagai penggembala yang baik dan sangat bertanggung jawab terhadap hewan yang diurusnya. Suatu hari, kambing-kambing tersebut tidak pulang dan Kaldi pun mencarinya. Ketika ditemukan, Kaldi melihat kelakuan aneh diperlihatkan oleh kambing-kambingnya, berloncatan riang gembira, seperti sedang mabuk.

Tentu saja Kaldi heran dan mencari tahu apa gerangan yang menyebabkan kambing-kambing itu "menari-nari"? Kaldi kemudian tertarik oleh sekumpulan biji-biji berwarna merah mengilap yang ada di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Dengan rasa ingin tahu, Kaldi pun mencoba memakan biji-biji tersebut. Sungguh ajaib, beberapa saat kemudian sang penggembala kambing itu menari-nari dengan riang, sama seperti kelakuan kambing-kambingnya.

Saat itu lewatlah seorang pria terpelajar asal kota. Pria bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah, dan lapar. Aucuba kebetulan menyaksikan "aksi gila" Kaldi dan kambing-kambingnya. Saking laparnya, Aucuba pun mencoba makan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak berapa lama, Aucuba merasa tubuhnya jadi segar, tenaganya pulih, rasa mengantuknya hilang, dan siap melanjutkan perjalanannya.

Ia pun membawa beberapa biji merah ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah itu sebagai bahan pencampur bagi minuman para biarawan agar bisa tetap terjaga selama berdoa. Ia juga menyebarkan biji-biji merah yang ajaib itu ke kota dan biara lain. Aucuba pun jadi orang kaya. Sedangkan, kisah Kaldi dengan kambing-kambingnya tak ada kelanjutannya.


Peran Pedagang Arab dalam Pemasaran Kopi

Terlepas dari berbagai legenda, mitos, dan klaim berbagai pihak, sejarah mencatat penanaman komersial kopi pertama kali dilakukan di Arab pada abad ke-15. Untuk jangka waktu yang lama, perdagangan komoditi yang berkelas tersebut dijaga dengan sangat ketat, para petani Arab berusaha dengan berbagai cara untuk menghentikan negara lain memperoleh biji kopi mereka yang berharga. Sejalan dengan waktu, biji kopi serta potongan tanaman tersebar ke daerah Aden, Mesir, Suriah, serta Turki di mana kopi terkenal sebagai "anggur arab" .

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690 karena tanaman atau biji mentahnya tidak diizinkan keluar kawasan Arab. Kemudian, berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Kopi pun dengan cepat menyebar ke Eropa. Meski masyarakat Italia sudah mengenal kopi sejak abad ke-10, namun pembukaan kedai kopi pertama, Botega Delcafe di Italia, baru terjadi pada tahun 1645. Kedai kopi itu kemudian menjadi pusat pertemuan para cerdik pandai di negeri pizza tersebut. Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair.

Pada abad ke-18, misionaris (utusan), para pedagang serta kolonis memperkenalkan kopi pada Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Lingkungan alamnya yang alami terbukti merupakan tempat yang tepat untuk bertanam kopi sehingga kopi dapat tumbuh menyebar dengan cepat.

Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis, sebagian hal ini didasari oleh menurunnya persediaan teh oleh para pedagang Inggris.


Kopi Minuman Terlarang

Perjalanan kopi menjadi minuman yang paling digemari penduduk bumi memang tidak mulus. Ada masa-masa di mana kopi menjadi produk yang kehadirannya "diharamkan". Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan ortodoks di majelis keagamaan di Mekah, Arab Saudi. Akan tetapi, karena popularitas minuman ini, larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Seabad kemudian, tepatnya pada tahun 1656, Wazir Kerajaan Usmaniyah mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, melainkan menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi, bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk meminta cerai.

Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan, minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang, melainkan juga menghukum orang-orang yang minum kopi. Alasannya, kopi adalah "komoditas politik" kaum muslim dalam upaya menggeser popularitas anggur yang sejak lama sudah dikenal dan identik dengan kaum Katolik.

Larangan juga diberlakukan di Rusia, meski lebih bersifat "diskriminatif" dan menjaga wibawa aristokrasi kopi. Karena dianggap bergengsi sebagai minuman, Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.

Kopi di Indonesia

Pada awalnya, kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka. Awalnya, pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu, kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi arabika. Kopi ini tidak terserang hama.

Menurut situs wikipedia, pemerintah Belanda kemudian menanam kopi liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi liberika sedikit lebih besar dari biji kopi arabika dan kopi robusta.

Bencana alam, Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, semuanya mempunyai peranan penting bagi kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk mempermudah perdagangan kopi. Sebelum Perang Dunia II di Jawa Tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh, dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah kopi arabika. Sedangkan, di Jawa Timur (Kayu Mas, Blewan, dan Jampit) umumnya adalah kopi robusta. Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi arabika dan robusta. Kopi robusta tumbuh di daerah rendah, sedangkan kopi arabika tumbuh di daerah tinggi.

Saat ini, kopi merupakan minuman ke-2 yang dikonsumsi di seluruh dunia, setelah air. Finlandia merupakan negara yang konsumsi per kapitanya paling tinggi, dengan rata-rata konsumsi per orang sekitar 1400 cangkir setiap tahunnya!

Kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. FAO memperkirakan, pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun. ***

Written BY : Dadang Gusyana di NetSains.com

Saturday, January 15, 2011

10 Fakta Sehat Tentang Kopi

Kopi, seperti halnya anggur merah, merupakan minuman yang dapat memberikan manfaat maupun membahayakan kesehatan. Karena kopi mengandung kafein yang merupakan stimulan dan dapat meningkatkan denyut jantung, meningkatkan adrenalin, dan meningkatkan level kortison Anda, dengan stimulan yang meningkatkan hal-hal ini maka lahirlah pro dan kontra mengenai kopi.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang dampak kesehatan dari kopi, berikut adalah 10 fakta kesehatan tentang kopi.

1. Mengurangi Resiko Berkembangnya Penyakit Alzheimer
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di European Journal of Neurology menunjukkan bahwa mereka yang minum sekitar 2 cangkir kopi setiap hari memiliki resiko lebih sedikit akan berkembangmya penyakit Alzheimer bila dibandingkan dengan mereka yang hanya meminum secangkir kopi sehari atau bahkan kurang.

2. Memiliki Kinerja Kognitif Yang Lebih Baik
Mungkin ada alasan lain mengapa pelajar menyingkirkan kopi selama sesi belajar larut malam mereka – mereka yang meminum kopi secara teratur memiliki daya ingat jangka pendek yang lebih baik sebagaimana memori verbal dan juga tes penalaran logis mereka.

3. Meningkatkan Konstipasi
Selain kopi merupakan stimulan (perangsang) dan karenanya dapat merangsang isi perut, kopi juga dapat menjadi diuretik, yang berarti dapat mendehidrasi tubuh dan berkontribusi pada sembelit. Bagaimanapun juga, praktisi pengobatan alternatif sering meresepkan enema kopi untuk membersihkan usus besar.

4. Antioksidan
Kopi mengandung sejumlah antioksidan, terutama methylpyridinium yang terbentuk selama proses pemanggangan.

5. Meningkatkan Kecemasan Atau Masalah Tidur
Mereka yang menderita kecemasan atau insomnia sebaiknya tidak meminum produk kopi maupun kafein dalam jumlah besar, terutama di tengah hari. Karena kopi bersifat merangsang, kopi dapat membuat Anda terjaga dan membuat Anda gelisah jika mengkonsumsinya secara berlebihan.

6. Mengurangi Resiko Penyakit Parkinson
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa para peminum kopi berat, mereka yang meminum lebih dari 3 cangkir dalam sehari, memiliki resiko yang lebih kecil untuk mengembangkan penyakit Parkinson jika dibandingkan dengan mereka yang bukan peminum kopi.

7. Meningkatkan Kolesterol
Resiko kesehatan dengan meningkatnya kolesterol hanya berlaku untuk kopi yang diseduh dengan pers Prancis. Kopi yang dibuat dengan kertas biasa lalu disaring untuk memisahkan minyak alami kopi tidak menyebabkan resiko tinggi akan kolesterol.

8. Mengurangi Resiko Gout
Berkat sifat kopi yang diuretik dan merangsang, para peminum kopi reguler memiliki resiko yang lebih kecil untuk menderita gout pada pria.

9. Noda Pada Gigi
Kopi akan meninggalkan noda pada gigi Anda. Meskipun hal ini tidak beresiko terhadap kesehatan, namun dapat mempengaruhi gigi dan juga enamel alami gigi Anda. Tak diragukan lagi dokter gigi Anda secara rutin akan selalu mengingatkan Anda tentang kelemahan ini.

10. Pembunuh Rasa Sakit
Jika Anda membaca kandungan yang terdapat dalam obat penghilang rasa sakit, Anda akan melihat bahwa obat tersebut mengandung kafein. Hal ini dikarenakan kopi dan kafein meningkatkan efektivitas dari obat ini meskipun Anda harus tetap berhati-hati agar tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.

(sumber  : www.hariini.info)

Thursday, January 13, 2011

Sejarah Kopi di Indonesia

Kopi pertama kali ditanam di Indonesia sejak abad 1696 dari jenis Arabika.  Kopi pertama kali ditanam di pulau Jawa.  Semenjak itu, kopi arabika berkembang dan mulai ditanam di daerah lain seperti di Sumatera, Bali  dan Sulawesi.  

Perkembangan tanaman kopi arabika mulai surut dengan terserangnya  penyakit karat daun (Hemileia vastatrix) semenjak tahun 1876; yang bertahan hanya di daerah dataran tinggi (1000 m dpl) dimana serangan penyakit ini tidak begitu kuat.

Sebagai alternatif, didatangkan kopi jenis robusta pada tahun 1875.  Ternyata jenis ini mampu bertahan terhadap penyakit karat daun.  Oleh karena itu, kopi robusta mulai menggantikan jenis arabika khususnya di daerah dengan ketinggian dibawah 1.000 m dpl dan mulai menyebar ke seluruh daerah baik di Jawa, Sumatera,maupun di Indonesia bagian timur.

Semenjak Pemerintah Hindia Belanda hengkang dari Indonesia, perkebunan rakyat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.  

(sumber  : Asosiasi Ekspoktir Kopi dan Industri Kopi Indonesia )